Ponorogo – Basic Camp atau Dauroh Lughowiyah merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Sulamul Huda setiap bulan Ramadan. Kegiatan ini menjadi agenda akhir sebelum santri memasuki masa libur hari raya. Mirip dengan konsep pondok Ramadan yang diadakan di sekolah-sekolah umum, Basic Camp berfokus pada pendalaman bahasa asing. Setiap tahunnya, santri dibekali pemahaman bahasa Arab atau bahasa Inggris secara bergantian. Jika tahun sebelumnya menggunakan bahasa Inggris, tahun ini kegiatan dipandu dengan bahasa Arab. Dengan adanya program ini, pondok berharap para santri dapat memperdalam kemampuan berbahasa Arab, baik secara lisan maupun tulisan, sekaligus meningkatkan ibadah mereka selama Ramadan.
Basic Camp tahun ini berlangsung pada Sabtu – Selasa (15-18/3). Selama kegiatan, santri non-mukim diwajibkan menginap agar dapat merasakan pengalaman tinggal di pondok. Para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari santri lintas kelas, dengan tujuan menumbuhkan rasa kebersamaan dan kerja sama. Selain itu, program ini juga menjadi sarana latihan kemandirian bagi santri non-mukim agar lebih terbiasa dengan kehidupan pesantren.
Beragam kegiatan menarik mengisi rangkaian acara Basic Camp tahun ini. Hari pertama diawali dengan salat Duha, diikuti dengan sesi pembukaan yang dipimpin oleh pimpinan pondok. Setelah itu, santri mengikuti pembelajaran tiga materi utama, yakni Qiraah (membaca), Istima’ (menyimak), dan Khiwar (percakapan). Pembelajaran berlangsung hingga menjelang salat Zuhur, kemudian dilanjutkan kembali selepas Zuhur sekitar pukul 13.30 WIB. Jadwal yang padat dirancang agar waktu santri selama tiga hari dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk belajar dan beribadah.
Selain kegiatan akademik dan ibadah, Basic Camp juga dimeriahkan dengan berbagai permainan dan lomba untuk meningkatkan semangat para peserta. Beberapa lomba yang diadakan meliputi drama berbahasa Arab, cerdas cermat, serta permainan menyusun kata. Seluruh kegiatan menggunakan bahasa Arab sebagai pengantar, sehingga santri dapat menerapkan langsung materi yang mereka pelajari. Antusiasme para santri begitu tinggi dalam mengikuti setiap rangkaian acara.
Puncak acara ditandai dengan buka bersama yang dihadiri oleh para ustaz dan ustazah. Di malam harinya, santri mendapatkan pembekalan tentang etiket dan adab sebelum kembali ke rumah untuk menyambut libur Lebaran.
Ketua panitia, Firman Nur Hidayanto, menyampaikan apresiasinya terhadap kelancaran acara. “Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan baik berkat dukungan penuh dari para ustaz, ustazah, serta tim panitia. Saya sangat bersyukur atas kerja sama yang solid dalam menyukseskan acara ini. Semoga di masa mendatang, Basic Camp semakin menarik dan memberi manfaat lebih besar bagi santri. Harapannya, mereka semakin bersemangat dalam beribadah dan memperdalam kemampuan berbahasa Arab maupun Inggris,” ungkapnya.
Riko, salah satu santri asal Madiun yang saat ini duduk di kelas II MA, juga berbagi pengalamannya selama mengikuti Basic Camp. “Kegiatannya seru dan menyenangkan. Saya merasa beruntung bisa ikut serta karena dapat berlatih bahasa Arab secara intensif. Semua santri dianjurkan untuk menggunakan bahasa Arab dalam setiap aktivitas, jadi kami benar-benar terbiasa,” ujarnya dengan antusias.
Pondok Pesantren Sulamul Huda tidak hanya berkomitmen membekali santri dengan ilmu keagamaan, tetapi juga berperan dalam membentuk generasi unggul yang tidak hanya taat beribadah, tetapi juga memiliki kemampuan bahasa asing yang mumpuni. Basic Camp menjadi salah satu upaya nyata dalam mewujudkan visi tersebut.
Pewarta : Ikhsanudin/ Tim Humas dan SUHU Media