Ponorogo – Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa luar biasa yang terjadi dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab, di mana Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra’), kemudian naik ke langit ketujuh untuk bertemu dengan Allah SWT (Mi’raj). Dalam perjalanan spiritual ini, Rasulullah SAW menerima perintah salat lima waktu yang menjadi kewajiban bagi umat Islam.
Untuk memperingati peristiwa agung ini, Pondok Pesantren Sulamul Huda mengadakan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada Ahad, (26/1) , bertepatan dengan 27 Rajab 1445 H. Acara yang berlangsung pada malam hari ini diikuti oleh seluruh santri dan diselenggarakan di aula pondok pesantren dengan penuh khidmat dan antusiasme. Acara diawali dengan sambutan dan ceramah dari pimpinan Pondok Pesantren Sulamul Huda. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan hikmah dan pelajaran penting dari peristiwa Isra’ Mi’raj serta bagaimana santri dapat mengambil inspirasi dari perjalanan spiritual Rasulullah SAW.
Setelah sesi ceramah, para santri menyaksikan tayangan yang menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Tayangan ini bertujuan untuk memperjelas pemahaman santri mengenai keistimewaan peristiwa tersebut serta makna yang terkandung di dalamnya. Para santri tampak menyimak dengan penuh perhatian, bahkan beberapa dari mereka mencatat poin-poin penting dari tayangan tersebut.
Acara peringatan Isra’ Mi’raj juga dimeriahkan dengan lantunan salawat al-habsy yang dibawakan oleh klub habsy La Rayba. Lantunan merdu salawat dengan iringan hadroh al-habsy menggema memenuhi langit-langit aula malam itu. Seluruh hadirin menggemakan salawat penuh khusyuk mengharap syafat dari Rasulullah. Gema salawat semakin riuh saat tiba pada acara mahalul qiyam. semua hadirin berdiri melantunkan salawat dengan penuh suka cita.
Untuk semakin meningkatkan pemahaman santri, panitia mengadakan kuis seputar peristiwa Isra’ Mi’raj. Kuis ini menjadi salah satu momen yang paling dinantikan karena selain menguji wawasan, santri dengan nilai tertinggi juga mendapatkan hadiah berupa uang saku dari pimpinan pondok sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan ketekunan mereka dalam memahami kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW.
Dengan penuh semangat, para santri mengikuti seluruh rangkaian acara. Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan keislaman, tetapi juga memperkuat kecintaan mereka kepada Rasulullah SAW dan ajarannya. Semoga dengan adanya peringatan ini, para santri semakin termotivasi untuk meneladani akhlak dan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Pewarta: Ikhsanudin/ Tim Humas dan SUHU Media