Santri Program Tahfiz Bawa Pulang Dua Tropi Lomba PORSENI MTs Ponorogo
Hafidh Maulana Febriansyah dan Mohammad Farella Survaiva Almanfaluthy santri kelas dua madrasah tsanawiyah pondok pesantren Sulamul Huda bawa pulang tropi juara harapan II dan harapan III dalam PORSENI tingkat MTs sekabupaten Ponorogo. Santri yang akrab dipanggil Febri itu meraih tropi tersebut dalam kategori lomba pidato bahasa arab, sementara rekannya Farel membawa pulang tropi dari kategori lomba MHQ (Musabaqah Hifzil Qur’an).
PORSENI merupakan acara yang diadakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo. Acara tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan pendidikan madrasah, khususnya dalam pengembangan pengetahuan, keterampilan, kepribadian, olahraga, dan seni. Selain itu kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memberikan layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik.
Perlombaan itu dilaksanakan di pondok pesantren Darul Huda Mayak. Ahad (12/3) menjadi saksi kemenangan dua santri yang saat ini menempuh program tahfiz. Keduanya tidak menyangka jika mendapatkan juara. Pasalnya saat pengumuman kejuaraan, Febri sedang tidak berada di tempat lomba. Ia dipanggil salah satu ustaz yang mendampingi untuk berkumpul sebntar. Saat kembali, tiba-tiba ia diminta ke depan untuk menerima tropi. Lain lagi dengan Farel, pihaknya sudah pulang saat lomba belum selesai. Ia baru tahu keesokan harinya.
Dalam wawancaranya dengan tim humas, Febri mengungkapkan, ini adalah kali ke dua ia mengikuti lomba pidato bahasa arab. Sebelumnya ia maju pada lomba PORSENI tingkat sekolah. Program pembiasaan bahasa arab di pondok, membantu ia mudah menghafal dan memahami teks bahasa arab yang ia terima dari pembimbing. Santri yang saat ini mengantongi hafalan 5 juz al-Quran itu juga menyampaikan kesannya setelah mengikuti acara tersebut.
“Program pembiasaan pemberian mufrodat pagi hari dan saat di kelas, sangat membantu saya untuk menghafal dan memahami teks. Rasanya deg-degan karena suasananya berbeda dengan lomba-lomba di pondok. Alhamdulillah dari sekitar 26 peserta, saya bisa meraih juara harapan II,” ucap Febri bungah.
Berbeda dengan Farel, ia sama sekali belum pernah mengikuti lomba MHQ sebelumnya. Tak disangka pengalaman pertamanya membawanya meraih juara. Santri yang saat ini mempunyai 6 juz hafalan itu merasa deg-degan saat maju. Farel mengikuti lomba kategori 5 juz. Dalam wawancaranya ia mengungkapkan kesan, kendala, juga harapan setelah mengikuti ajang perlombaan tersebut. “Rasanya deg-degan dan campur aduk. Soal diacak. Di juz satu, dua, dan tiga alhamdulillah lancar. Nah, sampai di juz empat ngga bisa jawab,” ungkap Farel meringis.
Juz empat merupakan juz baru untuk Farel. Ia mengantongi juz satu sampai lima, kemudian juz 30. “Kendalanya di juz empat belum lancar. Ke depan ingin ikut lomba lagi, dan semoga lebih lancar,” tutup Farel.
Program tahfiz atau takhosus merupakan program unggulan pondok pesantren Sulamul Huda. Program ini dirancang khusus untuk santri yang ingin fokus menghafal al-qur’an. Meski waktunya banyak dihabiskan dengan menghafal dan berinteraksi dengan al-qur’an, para santri yang mengambil program ini juga mampu berprestasi. Febri dan Farel adalah dua santri yang tak hanya mampu menghafal al-qur’an, tapi juga berprestasi dalam kelas dan bidang akademik lain.
Pewarta: Ikhsanudin/ Tim Humas dan SUHU Media