Ponorogo – Dari tanggal 3 hingga 8 Februari 2025, Pondok Pesantren Sulamul Huda menggelar kegiatan Karantina Amaliyatu Tadris yang diikuti oleh para santri kelas akhir. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai persiapan intensif bagi para santri sebelum mereka melangkah ke tahap praktik mengajar, dengan tujuan membekali mereka melalui materi, arahan, dan bimbingan yang mendalam.Selama enam hari tersebut, para santri menjalani jadwal yang padat dan terstruktur, mulai dari waktu bangun tidur hingga larut malam. Tiga hari pertama diisi dengan penyampaian materi yang mendalam, memberikan dasar pengetahuan yang kuat sebagai bekal menghadapi tantangan praktik mengajar. Setelah itu, para santri mulai bekerja secara mandiri untuk menyusun I’dad Tadris sesuai dengan mata pelajaran yang telah ditetapkan.
Kegiatan tidak hanya berkutat pada penyusunan materi ajar. Para santri juga diberikan kesempatan untuk berperan aktif dalam kegiatan keagamaan. Mereka dipercaya untuk menjadi imam salat jamaah, memberikan kultum setelah salat subuh dan maghrib, serta mengkhatamkan Al-Qur’an. Meski jadwal harian begitu padat, semangat kekeluargaan dan antusiasme yang tinggi tampak jelas ketika setiap sesi dilaksanakan. Berbagai tema kultum yang beragam memacu kreativitas santri dalam menyampaikan pesan keagamaan dengan cara yang menarik dan inspiratif.
Dengan pengaturan kegiatan yang sistematis, waktu santai sengaja diminimalisir agar fokus para santri tetap terjaga. Suasana yang hangat dan penuh disiplin ini tidak hanya bertujuan untuk memaksimalkan persiapan akademik, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai tanggung jawab dan kedisiplinan yang akan sangat berguna saat mereka nantinya menjalankan tugas sebagai pengajar.
Karantina Amaliyatu Tadris merupakan wujud komitmen Pondok Pesantren Sulamul Huda dalam mencetak generasi pengajar yang berkualitas. Melalui kegiatan ini, diharapkan para santri kelas akhir tidak hanya siap dari segi pengetahuan, tetapi juga matang dalam keimanan dan kepribadian. Pengalaman yang mereka dapatkan selama karantina diharapkan menjadi bekal berharga untuk menghadapi dunia pendidikan dengan penuh semangat, integritas, dan dedikasi.
Dengan semangat yang terus berkobar, para santri menjalani setiap aktivitas dengan tekad untuk mengasah kemampuan mereka, sekaligus mengukuhkan nilai-nilai keislaman yang menjadi landasan dalam setiap langkah kehidupan.
Pewarta: Ikhsanudin / Tim Humas dan SUHU Media