Asah Kreativitas dan Keterampilan Santri Lewat Pembuatan Buket

Ponorogo – Pondok pesantren Sulamul Huda gelar pelatihan dan praktik pembuatan buket untuk para santri paska ujian semester (21/6). Kegiatan ini diadakan dalam rangka mengisi agenda kosong setelah para santri menyelesaikan penilaian akhir semester. Lewat kegiatan ini para santri diharapkan dapat mengasah kreativitasnya dan mempunyai bekal keterampilan yang bermanfaat dan bernilai jual.

Para santri dibagi ke dalam beberapa kelompok. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari. Hari pertama (21/6) diisi untuk pemberian contoh dan pelatihan. Para ustazah mendemontrasikan dan mempraktikan bagaimana membuat buket dari jajan, bunga, uang, dan bahkan barang-barang bekas. Para ustazah juga dibagi dalam beberapa pos berdasarkan jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan buket. Masing-masing kelompok dipencar, kemudian dibagi untuk menyimak para ustazah yang menjelaskan dan mempraktikan pembuatan buket.

Hari kedua (22/6) merupakan giliran para santri yang diminta untuk membuat buket. Masing-masing kelompok diminta membuat tiga buket dari barang-barang yang berbeda-beda. Dua buket dengan bahan bebas, kemudian satu buket berbahan barang-barang bekas. Beberapa bahan disediakan oleh panitia, seperti lem, kertas buket, tusuk sate, sterofoam, dan pita. Masing-masing kelompok berlomba membuat buket semenarik dan sekreativitas mungkin.

Tampak beberapa kelompok menggunakan uang mainan untuk dikreasikan dalam buketnya. Mereka juga membawa boneka, kertas-kertas koran, dan kain jilbab sebagai bahan pembuatan buket. Para santri begitu antusias, selain karena mereka berusaha mengasah kreativitas, mereka juga akan mendapat hadiah jika buket yang mereka buat mendapat nilai yang tinggi dari juri.

Para juri terdiri dari para ustazah yang telah mahir dalam membuat buket. Di penghujung waktu penjurian, buket-buket dikumpulkan untuk dilihat dan dinilai. Bermacam-macam buket dengan berbagai jenis bahan muncul. Ada satu buket yang menarik dan mencuri perhatian, yaitu buket dari kelompok Irfan. Ia membuat buket dengan bahan-bahan bumbu dapur. Bawang-bawang dan berbagai macam bimbu dapur disulap dan dirangkai dalam sebuah buket.

Ustazah Fori selaku ketua panitia menyampaikan harapannya lewat kegiatan ini. Pihaknya berharap kegiatan ini dapat mengasah kreativitas santri, khususnya dalam mengolah barang-barang bekas dan bahan-bahan sederhana untuk membuat suatu barang yang bernilai jual. Keterampilan membuat buket bisa dijadikan usaha. Terlebih belakangan marak jasa-jasa pembuatan buket untuk keperluan wisuda, hantaran, hadiah ulang tahun, dan lain sebagainya.

Pewarta: Ikhsanudin/ Tim Humas dan SUHU Media

Leave a Comment