Ponorogo – Suasana penuh semangat dan antusiasme menyelimuti Aula Pondok Pesantren Sulamul Huda pada Senin (3/2). Sebanyak 25 santri kelas akhir berkumpul untuk mengikuti acara Pembukaan Amaliyatu Tadris, sebuah program yang dirancang khusus guna membekali mereka dengan keterampilan mengajar yang mumpuni. Acara yang dimulai pukul 07.30 WIB ini menjadi langkah awal bagi para santri untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia pendidikan sebagai pengajar.

Arahan dari Pimpinan Pondok
Dr. Muhammad Irfan Riyadi, M.Ag., selaku pimpinan pondok pesantren, memberikan bimbingan dan motivasi kepada para santri dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, pihaknya menekankan pentingnya persiapan yang menyeluruh mencakup aspek keilmuan, spiritual, fisik, dan keterampilan berbahasa sebelum melaksanakan praktik mengajar.

“Pembukaan Amaliyatu Tadris adalah momentum yang sangat berharga bagi para santri untuk menempa diri dan meningkatkan kesiapan sebelum benar-benar terjun mengajar. Kesungguhan dan dedikasi akan menjadi kunci kesuksesan mereka di masa depan,” tegasnya.

Persiapan Intensif Selama Sepekan
Untuk memastikan kesiapan yang optimal, para santri diwajibkan menjalani masa karantina di pondok selama satu pekan. Dalam periode ini, mereka akan fokus menyusun I’dad Tadris atau modul ajar yang akan menjadi pegangan utama dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan akademik, tetapi juga membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab dalam mengajar.
Dr. Muhammad Irfan Riyadi, M.Ag. turut memberikan nasihat inspiratif kepada para santri, “Barang siapa yang terbiasa bermalas-malasan, maka kesuksesan akan sulit diraih. Masa depan yang cerah hanya dimiliki oleh mereka yang bersungguh-sungguh dalam berusaha.” Ungkapan ini menjadi motivasi bagi para santri untuk menjalani setiap proses dengan tekad yang kuat dan penuh semangat.

Dukungan dan Harapan
Selain memberikan arahan, pimpinan pondok juga menyampaikan doa dan harapan terbaik bagi para santri kelas akhir agar sukses dalam menjalani program ini. Salah satu peserta, Reyvaldo Nur Akhly, turut menyampaikan harapannya, “Semoga program ini dapat menjadi bekal berharga bagi kami dalam mengajar serta berkontribusi bagi masyarakat. Mudah-mudahan teman-teman mampu menjalani masa karantina dengan baik dan nantinya dapat mengajar dengan lancar.”
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, program Amaliyatu Tadris ini diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif dalam membentuk para santri sebagai calon pendidik yang kompeten dan berkarakter. Masa depan yang gemilang menanti mereka yang mau berusaha dan berjuang dengan sungguh-sungguh.

Pewarta : Ikhsanudin / Tim Humas dan SUHU Media

Leave a Comment